Adrenalin adalah sebuah hormon
yang memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuhHormon ini adalah hormon
primitif, pada dasarnya merupakan hormon yang mengatur ketakutan,
rasa cemas, dan pilihan untuk FIGHT ( melawan) or FLIGHT (kabur) pada
saat menghadapi ancaman. Hormon Adrenalin
(Epinefrin) ini dihasilkan saat kita berada dalam posisi terancam atau
tidak enak. Hormon ini punya beberapa efek yang terjadi pada organ tubuh
yang lainnya: 1. Meningkatkan Denyut Jantung
Pada saat dikeluarkan hormon adrenalin, maka akan langsung berdampak ke
jantung karena terdapat reseptor hormon adrenalin pada jantung yang akan
menyebabkan jantung berdenyut lebih kencang.
2. Menurunkan Aktivitas Pencernaan
Pada saat hormon ini dikeluarkan, maka aktivitas pencernaan akan ditekan, jadi tubuh dan otak bisa lebih fokus dalam menghadapi ancaman yang
sedang dihadapi.
3. Membuat Otot Lebih Bertenaga!
Hormon adrenalin ini bisa memacu proses glikogenolisis, yang hasilnya
glikogen. Glikogen ini lah yang merupakan makanan untuk otot dan
menjadi "booster" tenaga untuk otot kaki supaya bisa beraktifitas lebih
berat.
4. Membuat Otak Jadi Lebih Encer
Pada saat dalam keadaan terancam, hormon adrenalin ini mempunyai efek membuat otak yang lebih cepat berpikir. Jadi langsung memberikan informasi kepada tubuh agar FIGHT or FLIGHT. Hal ini karena hormon adrenalin yang mempengaruhi Sitem Saraf Pusat (SSP)
5. Berkeringat Lebih banyak
Keringetan ini disebabkan karena kinerja otot yang meningkat, jadi
keringat dikeluarkan untuk mengontrol panas yang dihasilkan oleh otot.
6. Pupil Mata MelebarTentunya dalam keadan terancam kita harus melihat keadaan sekeliling, jadi fungsi pupil melebar ini adalah untuk melihat keadaan dan
ancaman yang sedang dihadapi, agar otak bisa memikirkan jalan keluar dari ancaman tersebut.
Fungsi Adrenalin
Lapisan luar (korteks) dari
kelenjar adrenal menghasilkan kortisol, sedangkan lapisan dalam
(medula) menghasilkan epinefrin yang juga dikenal sebagai adrenalin.
Epinefrin
(adrenalin) bekerja dengan sistem saraf simpatik untuk meningkatkan
denyut jantung. Adrenalin juga mendorong metabolisme karbohidrat.
Ketika sistem saraf pusat melihat adanya situasi berbahaya atau keadaan darurat, adrenalin akan dilepaskan.
Adrenalin
meningkatkan denyut jantung, melebarkan otot-otot kaki, dan
meningkatkan gula darah dengan mendorong penggunaan glukosa.
Peningkatan aliran darah dan energi mempertinggi pengiriman oksigen dan glukosa ke otot dan otak.
Manfaat Adrenalin
Epinefrin (adrenalin) bisa digunakan untuk mengobati serangan jantung dan/atau disritmia jantung.
BERIKUT ADALAH 10 HORMON PENTING TUBUH MANUSIA:
1. MelatoninHormon ini diproduksi di kelenjar
pineal dan berfungsi sebagai antioksidan dan mengontrol tidur. Meskipun
hormon ini diproduksi secara alami oleh tubuh, tapi kelebihan maupun
kekurangan hormon dapat berakibat buruk bagi tubuh.
Kelebihan
hormon melatonin dapat menyebabkan lesu, gangguan hati, gangguan mata,
kelelahan, disorientasi, pikiran dan perilaku psikotik, kebingungan,
mengantuk, gangguan berbicara, gemetar, sakit kepala dan pusing.
Sedangkan
defisiensi atau kekurangan hormon melatonin akan menyebabkan kesulitan
tidur atau insomnia, tidur tidak nyenyak, pembesaran prostat, depresi,
kelelahan, siklus haid tidak teratur, gelisah, sindrom premenstruasi
(PMS), katarak, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, gangguan irama
jantung (aritmia).
2. SerotoninHormon
serotonin diproduksi di saluran pencernaan. Hormon ini berfungsi
mengontrol mood atau suasana hati, nafsu makan dan tidur.
Kelebihan
hormon serotonin bisa menyebabkan kegelisahan, kebingungan, peningkatan
denyut jantung, pupil melebar, kehilangan koordinasi otot, berkeringat,
diare, sakit kepala, menggigil, mual, muntah, kejang, demam tinggi,
detak jantung tak teratur, gerakan tidak terkendali dan hilangnya
kesadaran.
Kekurangan hormon serotonin dapat menyebabkan
kecemasan, tertekan, fobia, pesimistis, gelisah, tidak percaya diri,
mudah marah, gangguan tidur, PMS, sakit kepala dan sakit punggung.
3. TiroidHormon
tiroid diproduksi di kelenjar tiroid. Hormon ini berfungsi untuk
peningkatan tingkat metabolisme basal dan mempengaruhi sintesis protein.
Kelebihan
hormon tiroid dapat menyebabkan diare, denyut jantung tidak teratur,
sakit kepala, menggigil, gugup, kejang perut, demam, sakit dada, atau
kesulitan tidur.
Sedangkan kekurangan hormon tiroid dapat
menyebabkan lelah, lesu, sembelit, nyeri sendi dan otot, ramput atau
kuku tipis dan rapuh, kurang dorongan seksual, tekanan darah tinggi,
kolesterol tinggi, detak jantung lambat, gangguan konsentrasi dan
memori. Bahkan beberapa dapat menyebabkan depresi dan gangguan jiwa
lainnya.
4. AdrenalinHormon adrenalin
diproduksi di medula adrenal. Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan
pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan meningkatkan denyut
jantung), meningkatkan katalisis dari glikogen dalam hati, kerusakan
lipid dalam sel lemak, serta menekan sistem kekebalan.
Kekurangan
hormon adrenalin dapat menyebabkan pening, pusing, kelelahan, penurunan
berat badan. Beberapa mengalami gangguan usus, peningkatan pigmentasi
kulit, depresi, nyeri otot dan sakit pinggang akut.
5. DopaminHormon
ini diproduksi di ginjal dan hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk
meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, menghambat pelepasan
prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior.
Kelebihan dopamin
dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, detak jantung tidak
teratur, sakit dada, kesulitan bernapas, perubahan jumlah urin,
perubahan warna kulit, sakit di kaki dan lengan.
Kekurangan
hormon dopamin dapat menyebabkan tertekan, motivasi rendah, kesulitan
memberikan perhatian dan berkonsentrasi, berpikir lambat, rendah libido
dan impotensi, mudah lelah, berat badan cepat naik, dan mengalami
gangguan tidur.
6. GastrinHormon ini diproduksi di duodenum (usus 12 jari), yang befungsi untuk sekresi asam lambung oleh sel parietal.
Kelebihan gastrin dapat menyebabkan penyakit gastrinoma yaitu tumor jinak.
7. Hormon pertumbuhan (HGH)Hormon
ini diproduksi di pituitari anterior, dan berfungsi merangsang
pertumbuhan dan reproduksi sel, melepaskan faktor pertumbuhan 1 mirip
insulin dari hati.
Kelebihan hormon pertumbuhan dapat menyebabkan
tumor hipofisis yang jinak dan tumbuh secara perlahan. Juga dapat
menyebabkan sakit kepala, gangguan penglihatan, tekanan saraf optik,
kelebihan tulang rahang, jari tangan dan kaki, kelemahan otot,
resistensi insulin. Bahkan dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dan
berkurangnya fungsi seksual.
Kekurangan hormon ini pada anak-anak
dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan tubuh pendek dan
tertundanya kematangan seksual. Sedangkan pada orang dewasa kekurangan
hormon pertumbuhan jarang terjadi, tapi dalam beberapa kasus dapat
menyebabkan obesitas, penurunan massa otot dan pengurangan energi dan
kualitas hidup.
8. InsulinHormon ini
diproduksi di pankreas dan berfungsi untuk pengambilan glukosa,
glikogenesis dan glikolisis di hati dan otot dari darah.
Kelebihan
insulin dapat menyebabkan kadar gula darah sangat rendah, detak jantung
tidak teratur, berkeringat, gemetaran, mual, kelaparan berat dan
kecemasan. Kadang-kadang juga menyebabkan hipoglikemia (gula darah
rendah).
kekurangan insulin dapat menyebabkan hiperglisemia
(peningkatan kadar gula darah) yang dapat mengakibatkan penyakit
diabetes mellitus.
9. TestosteronHormon ini
diproduksi di testis dan berfungsi sebagai hormon seks pria. Hormon ini
merangsang pematangan organ-organ seks pria, skrotum, pertumbuhan
jenggot, pertumbuhan massa otot dan kekuatan, dan peningkatan kepadatan
tulang.
Kelebihan hormon ini dapat menyebabkan peningkatan libido
berlebihan dan mudah marah. Kekurangan testosteron dapat menyebabkan
penyakit atau kerusakan pada hipotalamus (kelenjar di bawah otak) atau
testis yang menghambat sekresi hormon dan produksi testosteron
(hipogonadisme).
Kekurangan testoreton juga dapat membuat kerutan
di wajah, kehilangan otot tubuh, pinggang menggendut, kelelahan yang
kronis, penurunan libido, disfungsi ereksi dan kesulitan mencapai
orgasme ini bisa terjadi pada pria juga wanita.
10. ProgesteronHormon
ini diproduksi di ovarium, kelenjar adrenal dan plasenta (saat hamil).
Hormon progesteron berfungsi menaikkan faktor pertumbuhan epidermal,
meningkatkan temperatur inti selama ovulasi, mengurangi kejang dan
rileks otot polos (memperluas saluran pernapasan dan mengatur lendir),
anti-inflamasi, mengurangi kandung empedu kegiatan, normalisasi darah
dan pembekuan pembuluh darah.
Hormon progesteron juga membantu
fungsi tiroid dan pertumbuhan tulang dengan osteoblast Relsilience di
tulang, gigi, gusi, sendi, tendon, ligamen dan kulit. Penyembuhan dengan
mengatur fungsi kolagen saraf dan penyembuhan dengan mengatur mielin,
serta mencegah kanker endometrium dengan mengatur efek estrogen.
Kekurangan
progesteron bisa membuat kecemasan, susah tidur, susah beristirahat,
panik, gelisah, kekurangan cairan dan payudara membengkak.